Dalam menentukan program, biasanya seorang Program Director berpedoman pada beberapa elemen programming, yaitu :
1. Musik
Merupakan elemen utama dalam merancang
program acara di radio. Musik yang akan diputar di sebuah radio akan
menyesuaikan dengan format stationnya.
2. Berita atau informasi
Berita biasanya disiarkan pada jam-jam prime
time. Pada radio dengan format CHR atau Top 40 berita biasanya disajikan
dengan unsur hiburan, sehingga menjadi sajian berita yang disebut
sebagai infotainment.
3. Gaya Siaran (Announcing/air personality)
Air personality dari seorang penyiar akan
turut pula mendukung perencanaan program radio. Beberapa program radio
bahkan mengandalkan gaya siaran seorang penyiar untuk mendongkrak rating
program tersebut.
4. Public Affairs (Interaksi audience)
Hubungan antara audience dengan penyiar
(radio) akan menjadi sinergi yang saling menguntungkan. Bahkan banyak
radio yang kemudian mengadakan kegiatan yang bersumber pada audience-nya
(public affairs).
5. Weather/Traffic
Informasi mengenai cuaca, atau informasi mengenai lalu lintas saat ini menjadi informasi yang dibutuhkan oleh audience.
6. Spot (Promo & Commercial)
Pemasangan spot promosi (radio expose) maupun
spot komersial akan mempengaruhi pula program yang dibuat. Durasi
iklan, pemilihan tema, pemilihan music, pemilihan voice over/narrator,
penempatan iklan akan disesuaikan dengan format station dan program-nya.
7. Kontes dan Promosi
Kontes berupa kuis merupakan acara yang
ditunggu pendengar, tetapi acara ini harus menyesuaikan pula dengan
format dan program acaranya.
8. Jingle
Jingle atau smash merupakan salah satu Id’s
station yang menentukan positioning radio yang dikehendaki. Durasi
jingle yang pendek dengan memuat informasi frekuensi dan nama radio,
akan selalu mengingatkan pendengar pada radio yang sedang didengarkan
saat itu.
9. Features
Feature harus dirancang untuk merefleksikan format station.
10. Call Station/Call Letters
Di Indonesia dikenal dengan istilah call sign
yang terdiri dari huruf dan angka yang sulit diingat, sehingga di
Indonesia jarang dipergunakan. Untuk memudahkan biasanya yang disebut
pada saat siaran adalah call stationnya.
Call letters sendiri dipergunakan di Amerikan dengan kode berupa huruf dan biasanya dijadikan merk dagang dari radio tersebut.